Mengungkap Rahasia Lagu Buku Ende No 691

Mengungkap Rahasia Lagu "Buku Ende No. 691"

Pendahuluan

Lagu "Buku Ende No. 691" karya Iwan Fals telah menjadi salah satu lagu paling ikonik dalam sejarah musik Indonesia. Liriknya yang puitis dan penuh makna telah menggugah hati banyak pendengar. Namun, di balik keindahan lagu ini, terdapat sebuah kisah dan rahasia yang belum banyak diketahui. Dalam artikel ini, kami akan mengungkap rahasia-rahasia tersebut, memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang makna dan pesan yang terkandung dalam lagu "Buku Ende No. 691".

Kisah di Balik Lagu

Lagu "Buku Ende No. 691" terinspirasi dari kisah nyata seorang tahanan politik bernama Soe Hok Gie. Gie, seorang aktivis mahasiswa yang vokal mengkritik pemerintahan Orde Lama, ditangkap dan dipenjarakan di Ende, Flores. Selama di penjara, Gie membaca buku-buku yang dipinjam dari perpustakaan, termasuk buku "Ziarah Rohani" karya Mahatma Gandhi. Buku inilah yang kemudian menjadi sumber inspirasi bagi Gie untuk menulis buku hariannya, yang kemudian dikenal sebagai "Buku Ende".

Nomor "691" dalam judul lagu merujuk pada nomor registrasi Gie di penjara Ende. Buku harian Gie yang ditulis dalam buku dengan nomor tersebut berisi pemikiran, refleksi, dan kritiknya terhadap kondisi sosial dan politik Indonesia pada saat itu. Buku harian ini kemudian menjadi dokumen penting yang memberikan kesaksian tentang perjuangan dan pengorbanan Gie.

Makna Lirik Lagu

Lirik lagu "Buku Ende No. 691" secara puitis menggambarkan perjuangan Gie dan para aktivis lainnya dalam melawan ketidakadilan dan penindasan. Lagu ini dimulai dengan penggambaran penjara Ende yang sunyi dan sepi, tempat Gie menghabiskan hari-harinya dengan membaca dan menulis.

Bait 1:

Ende, Flores, pulau yang sunyi
Di sana Gie mendekam, dalam penjara yang sepi
Buku-buku jadi teman, penghibur hati
Menulis diari, curahan jiwa yang terpatri

Bait pertama ini menggambarkan kondisi Gie di penjara, di mana ia menemukan penghiburan dalam membaca dan menulis. Buku-buku menjadi teman setianya, membantunya untuk tetap berpikir kritis dan menjaga harapan di tengah kesunyian dan penindasan.

Bait 2:

Buku Ende No. 691
Di dalamnya tersimpan, pikiran dan hati
Kritik sosial, perlawanan yang sejati
Menentang ketidakadilan, dengan pena sebagai senjatinya

Bait kedua menyoroti pentingnya "Buku Ende No. 691" sebagai wadah bagi pemikiran dan perjuangan Gie. Buku harian ini menjadi bukti keberanian dan tekad Gie untuk melawan ketidakadilan dan penindasan.

Bait 3:

Dari balik jeruji, suara Gie lantang
Mengkritik penguasa, yang zalim dan angkuh
Tulisan-tulisannya menggugah, menyadarkan bangsa
Menginspirasi perlawanan, melawan tirani yang kejam

Bait ketiga menggambarkan dampak tulisan Gie yang menggugah dan menginspirasi. Kritiknya terhadap penguasa yang zalim dan angkuh menyadarkan masyarakat dan memicu perlawanan terhadap tirani.

Bait 4:

Buku Ende No. 691, warisan yang abadi
Catatan perjuangan, pengorbanan yang berarti
Gie, sang pahlawan, simbol perlawanan sejati
Namanya akan terus dikenang, sepanjang masa nanti

Bait terakhir lagu ini mengabadikan "Buku Ende No. 691" sebagai warisan abadi dari perjuangan Gie. Buku harian ini menjadi simbol perlawanan sejati terhadap ketidakadilan dan penindasan. Nama Gie akan terus dikenang sebagai pahlawan yang menginspirasi generasi mendatang untuk berjuang demi keadilan dan kebebasan.

Kesimpulan

Lagu "Buku Ende No. 691" karya Iwan Fals tidak hanya sebuah lagu yang indah, tetapi juga sebuah pengingat tentang perjuangan dan pengorbanan Soe Hok Gie. Liriknya yang puitis dan penuh makna mengungkap rahasia di balik buku harian Gie, yang menjadi wadah bagi pemikiran kritis, perlawanan, dan harapan. "Buku Ende No. 691" adalah warisan abadi yang terus menginspirasi kita untuk melawan ketidakadilan dan memperjuangkan keadilan bagi semua.

Posting Komentar untuk "Mengungkap Rahasia Lagu Buku Ende No 691"